ETIKA KRISTEN
PENGERTIAN
Etika
Etika merupakan suatu pemikiran kritis yang mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu
yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral
terentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).[1]
Pengertian
Kristen berasal dari kata "Kristos" dalam bahasa Yunani yang kemudian
menjadi Kristus atau Juruselamat.[2]
Kristus adalah gelar yang diberikan kepada Yesus sebagai juruselamat oleh
Paulus setelah sepeninggal Yesus. Jadi Kristen adalah panggilan terhadap orang
yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus yang diajarkan oleh Paulus. Pada awalnya
Paulus membentuk sekte Nasrani, kemudian mengajarkan bahwa Yesus adalah Kristus.
Etika Kristen
Etika
Kristen adalah prinsip-prinsip yang disarikan dari iman Kristen yang menjadi
dasar tindakan kita.[3]
Walaupun Firman Tuhan mungkin tidak menyinggung dan membicarakan seluruh
situasi yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan kita, prinsip-prinsipnya memberi
kita standar yang harus kita ikuti dalam situasi-situasi di mana tidak ada
instruksi yang eksplisit.
Seks Pranikah
Secara
teknis jika hubungan seksual tidak masuk kedalam kategori perzinahan, hubungan
sedarah atau homoseksualitas, hubungan itu tidak melanggar larangan alkitabiah
yang eksplisit.[4]
Jika laki-laki dan perempuan memiliki hubungan seksual esksklusif, hal itu
dianggap perkawinana hukum biasa. Jika hubungan serupa itu berakhir , dan si
perempuan beralih ke hubungan lain lagi tanpa mendapatkan get, maka seolah-olah
ia adalah seorang pezinah yang masih terikat perkawinan dengan laki-laki
pertama, namun berhubungan seks dengan yang lain.
Walaupun
tidak ada hukum para rabi yang secara eksplisit melarang seks pranikah, ada
banyak pernyataan keras yang mengkritiknya. Lagi pula. “pagar” di sekitar
hubungan-hubungan seksual secara efektif berguna untuk membatasi
kemungkinan-kemungkinannya: para rabi melarang pasanga tidak kawin untuk
berduaan, dibalik pintu tertutup.
Dari penjelasan
diatas yang merupakan garis besar tentang bagaimana seks itu dapat dilakukan,
yakni seharusnya dalam pernikahan baru seks itu dianggap pantas untuk
melakukannya tetapi apabila seks itu dilakukan diluar pernikahan maka akan
menimbulkan masalah-masalah bagi diri sendiri terkhusus bagi wanita apabila
hamil diluar nikah maupun orang lain berikut adalah satu dari sekian banyak
kasus wanita hamil diluar nikah.
STUDI
KASUS
Maraknya
pembuangan dan pembunuhan bayi di Surabaya membuat miris pengurus Perumahan Ibu
dan Anak (PIA) Matahari Terbit, panti yang kini menampung 8 ibu hamil di luar
nikah serta 37 anak hasil hubungan gelap. Salah satu ibu hamil di luar nikah yang kini ditampung
di Matahari Terbit sebut saja Eka.
Hari-harinya dihabiskan dengan berkumpul dan berbagi cerita dengan tujuh rekan
senasibnya di PIA Matahari Terbit. Eka mengatakan, awalnya dia hanya tinggal
bersama neneknya. Kedua orang
tuanya tinggal di Sumatera Utara. Ketika neneknya meninggal dunia, dia sebatang
kara tinggal di Jawa. Hingga akhirnya Eka hamil dengan pacarnya. Saat itulah
Eka tahu kalau pacarnya sudah menikah secara siri dengan perempuan lain.’’Saat
itu memang karena suka sama suka, tapi setelah itu saya tahu kalau dia sudah
menikah siri,” katanya. Wanita berusia 21 tahun itu akhirnya diberitahu teman
jemaat gerejanya mengenai PIA Matahari Terbit ini. Akhirnya dia memutuskan
masuk PIA Matahari Terbit ketika usia kandungannya mencapai lima bulan. ’’Akhir bulan ini usia kehamilan Saya sudah tepat
sembilan bulan. Jadi sudah hampir mau melahirkan,” katanya. Dia berencana
menitipkan anaknya di PIA Matahari Terbit agar dapat diadopsi orang lain untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik. ’’Setelah melahirkan saya ingin bekerja
lagi, ingin punya keluarga lagi seperti orang-orang pada umumnya,” ungkapnya.
Salah seorang pengasuh anak Matahari Terbit, Narlin, mengatakan harus mengasih
sayangi anak-anak asuh seperi anak sendiri. Karena kasih sayang itu, rasa capai
akan hilang saat melihat anak-anak asuhnya tersenyum ceria. Narlin dan semua
rekannya sesama pengasuh juga merasa beruntung karena tak pernah menjumpai
pertanyaan anak asuh mengenai siapa orangtuanya.
ANALISIS KASUS
Seks adalah anugerah yang di berikan oleh Allah
sebagai bentuk dari kasih sayang-Nya bagi umat-Nya untuk memiliki kebahagiaan
dengan pasangannya dalam hidup dan harus di jaga dengan segenap hati dan tidak
mengkotori citra Allah melalui seks ini. Seks yang baik adalah seks yang
didasari dengan ikatan cinta kasih yang suci yang di tunjukan dalam sebuah
pernikahan dan berdasarkan
komitmen yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak. Tanpa hal ini maka seks
yang dilakukan akan bersifat atau mengakibatkan perzinahan dan kehamilan yang
terjadi tanpa diinginkan. Dari
kasus diatas kita dapat melihat bahwa sangat banyak sekali terjadi pergaulan serta
seks bebas yang semakin marak dilakukan di masa sekarang dan semakin membawa
dampak buruk bagi masa depan muda/mudi. juga dari pergaulan dan seks bebas ini
yang pada akhirnya menimbulkan banyak wanita-wanita yang hamil diluar nikah dan
mereka begitu saja ditinggalkan oleh para pacar mereka yang tidak bertanggung
jawab atas apa yang terjadi seperti halnya Eka.
Dalam masalah ini juga kita bisa melihat bahwa sebuah
hubungan pacaran apalagi jika pasangan tersebut ingin melanjutkan kejenjang lebih
tinggi yaitu pernikahan maka harus mengenal pasangannya sendiri terkhususnya si
wanita kepada si pria sacara mendalam di mulai dari diri pasangannya yakni
sikap dan tingkah lakunya, apakah pasangan kita sudah menikah dan punya anak
atau belum haruslah diketahui oleh setiap pasangan agar nantinya tidak
dibohongi oleh pasangannya jika ternyata pasangannya sudah menikah dan punya
anak sampai kepada keberadaan keluarganya. Untuk itulah masa perkenalan dalam
berpacaran hendaknya digunakan dengan baik dan benar oleh setiap pasangan bukan
malah mengkotori setiap pasangan dengan tidakan dan sikap yang tidak menunjukan
etika moral yang baik. Dan untuk itulah perlu dijaga kesucian diri setiap
pasangan baik pria maupun wanita.
Konflik dalam masalah ini juga dilalui dengan sebuah
tanggung jawab oleh si wanita yang mengambil keputusan bijak dimana dia tidak
ingin mengugurkan kandungannya dan memilih untuk mengandung sampai pada
akhirnya untuk melahirkan. tetapi setelah itu tanggung jawab itu hilang karena dia
memilih untuk menitipkan anaknya di panti asuhan tersebut dengan pikiran bahwa
anaknya lebih baik diadopsi oleh orang lain agar memilki kehidupan yang lebih layak
dan memilikh hidup normal. Seharusnya dia lebih bertanggung jawab dengan
memelihara anaknya sendiri walaupun dengan tidak memiliki ayah karena selaku
ibu, anak adalah tanggung jawab besar untuk memeliharanya inilah yang juga
harus diperhatikan oleh para wanita yang hamil diluar nikah bukan dengan
menitipkan anaknya di panti asuhan apalagi memilih untuk melakukan aborsi atau
penguguran.
PENDIDIKAN
KEKRISTENAN BAGI MUDA-MUDI (kaitan dengan perkembangan secara pendidikan
Kristen)
Pendidikan
Kristen juga sangat dan sangat penting dalam kehidupan orang Kristen. Sebab
kekristenan itu melekat dalam kehidupan kita. Apabila kita tidak mempedulikan
kehidupan kekristenan kita, maka itu semua tidak akan berguna dalam hidup kita.
Kaitan antara pendidikan Kristen dengan perkembngan Kristen adalah kedua-duanya
berjalan dengan satu tujuan yang sama dan dengan prinsip yang sama, yaitu
dengan berpusat pada Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa. Pendidikan Kristen
sangat penting bagi muda-mudi Kristen. Dan saya sendiri berpikir bahwa apabila
muda-mudi menghiraukan pendidikan Kristen maka dengan itu mereka juga tidak
akan berkembang secara Kristen dalam kehidupan Kristen mereka. Dan saya yakin
bahwa apabila mereka tidak mempunyi kehidupan Kristen maka pendidikan Kristen
merekapun tidak akan hidup dalam diri mereka dengan baik.
Usia 18-25 tahun (Dewasa
awal/pemuda)[5]
- Perkembangan Kognitif
Pada masa ini, menurut teori kognitif piaget,
seseorang telah melampaui tahap operasional formal; yang dialami pada masa
remaja.
- Perkembangan Moral/Etika
Pada taraf ini, menegakkan hukum dan disiplin
menjadi orientasi utama. Tekanan pada tingkat moral ini adalah siapa yang
memegang kekuasaan, dialah yang harus dihormati. Pemuda-pemudi senang
memperhatikan kewajiban yang harus dilakukan oleh orang serta bagaimana harus
mempertahankan tata kehidupan social untuk kepentingan ketertiban dan keamanan
sendiri. Focus tahapan ini adalah untuk memelihara masyarakat. Jadi, tidak
hanya patuh kepada lingkungan masyarakat (seperti pada masa Kanak-kanak).
- Perkembangan Ego
Pada taraf ini, pemuda-pemudi berada dalam suatu
situasi diantara mencari intimitas (kedekatan) dan menyisihkan isolasi atau
keterasingan. Yang dimaksud dengan intimitas adalah suatu kapasitas untuk
membuat komitmen pribadi kepada orang lain meskipun mungkin harus membuat
kompromi, bahkan kemungkinan mengalami penderitaan. Intimitas dapat dikembangkan
pada dua insan berbeda jenis kelamin, atau persahabatan diantara sesama jenis
kelamin. Yang penting disini adanya kemampuan untuk sharing dan saling memperhatikan tanpa harus kehilangan identitas.
Sementara isolasi terjadi apabila intimitas tidak dapat direalisasikan. Isolasi
mereupakan suatu tendesi untuk menyendiri dan ketakutan kehilangan identitas.
Isolasi terjadi bila seseorang mengalami kelemahan identitas dan tidak mampu
menopang kepastian dalam intimitas. Orang tersebut tidak dapat dan tidak mau berbagi
dalam banyak hal dengan orang lain. Dengan demikian dapt disimpulkan bahwa masa
muda ini dapat disebut sebagai saat merealisasikan cinta kasih.
- Perkembangan Iman
Taraf iman ini juga
disebut individual reflektif. Pada
masa ini, pemuda-pemudi harus memulai secara serius untuk membangun keyakinan
sendiri, gaya hidup mandiri, dan sikap pribadi yang khas. Keadaan ini dapat
menimbulkan berbagai ketegangan karena pada saat yang sama, ia juga mencari
keseimbangan antara: memiliki sikap mandiri dan mengikuti pola yang disepakati
oleh kelompok tempat ia menjadi anggotanya. Juga ada subjektivitas berkaitan
dengan dorongan nafsu yang sering tidak terkendali versus objektivitas dan
sikap kritis terhadap diri sendiri; adanya keinginan untuk memenuhi hasrat
pribadi serta ekspresi diri versus sikap mau melayani dan hidup untuk orang
lain. Pada usia ini, mereka mulai menimbang-nimbang semua alternative dan
menentukan pandangan pribadi. Refleksi pribadi dan pemikiran secara mandiri
akan membantu terbentuknya pandangan yang khas. Kepercayaan dan pemahaman
mengenai Tuhan bersifat sangat personal. Pada umumnya taraf iman seperti ini
memang sering kita jumpai pada kehidupan pemuda. Meskipun demikian, ada
orang-orang yang mencapai taraf ini pada usia 30-an sampai 40-an. Kalau pada
tahap sebelumnya,ego identitas ditopang oleh lingkungan terdekat (orang tua,
teman dekat dan sebagainya), sekarang, ego berdiri sendiri dan membentuk
pandangan secara mandiri.
PANDANGAN ETIKA KRISTEN
A. Pergaulan Umum
Manusia
diciptakan bukan saja sebagai makhluk individu, tetapi juga sebagai makhluk
sosial (Kej 2:18, 3:8).[6]
Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, tetapi juga harus bergaul satu
dengan yang lain. Pergaulan juga merupakan alat sosialisasi bagi manusia, yang
melaluinya kita disiapkan untuk hidup bermasyarakat. Ternyata, hubungan antar
manusia (human relation) ini sangat memerlukan keberhasilan dalam kehidupan
seseorang, baik dalam bidang pekerjaaan maupun dalam hidup berumah tangga,
Karena itu penting sekali kita mempelajari seni bergaul yang baik.
Ada beberapa pedoman yang
perlu diperhatikan agar kita dapat bergaul dengan baik di tengah-tengah
masyarakat , yaitu:
1.
Tinggalkan persoalan sendiri dan pikirkan hal yang menarik perhatian orang.
2. Manfaatkan kebaikan dan abaikan kelemahan orang lain.
3. Kembangkan sikap sopan santun dan keramahtamahan
4. Belajarlah mengingat nama orang lain (terutama yang telahkita kenal atau temui)
5. Biasakan senang mengucpkan terima kasih dan permohonan maaf.
6. Belajarlah untuk memuji dan memberi penghargaaan kepada orang lain dengan tulus
7. Berilah kesempatan dan dorongan agar orang lain mau berbicara
8. Ucapkanlah kata-kata yang tepat, berguna dan bijaksana.
9. Milikilah kejujuran ketulusan hati.
10. Selalu memohon kepada Tuhan untuk membentuk hidup kita yang lebih baik
2. Manfaatkan kebaikan dan abaikan kelemahan orang lain.
3. Kembangkan sikap sopan santun dan keramahtamahan
4. Belajarlah mengingat nama orang lain (terutama yang telahkita kenal atau temui)
5. Biasakan senang mengucpkan terima kasih dan permohonan maaf.
6. Belajarlah untuk memuji dan memberi penghargaaan kepada orang lain dengan tulus
7. Berilah kesempatan dan dorongan agar orang lain mau berbicara
8. Ucapkanlah kata-kata yang tepat, berguna dan bijaksana.
9. Milikilah kejujuran ketulusan hati.
10. Selalu memohon kepada Tuhan untuk membentuk hidup kita yang lebih baik
B.
Etika yang Harus Diperhatikan Waktu Berpacaran
1.
Tunjukkan saling menghormati. Jangan membiasakan meraba-raba
2. Pilih waktu dan tempat yang tepat dan layak untuk berpacaran
3. Hindari kebiasaan yang dapat menimbulkan berahi. Contoh: berciuman. Karena berciuman akan menimbulkan nafsu berahi.
4. Jangan bertamu (wakuncar) sampai larut malam (terlalu lama)
5. Hormati orang tuanya ( cara berbicara dan bertingkah laku)
6. Jangan terlalu demooontratif dalam berpacaran.
7. Berpikirlah selalu dengan pikiran yang bersih dan memuliakan Tuhan
2. Pilih waktu dan tempat yang tepat dan layak untuk berpacaran
3. Hindari kebiasaan yang dapat menimbulkan berahi. Contoh: berciuman. Karena berciuman akan menimbulkan nafsu berahi.
4. Jangan bertamu (wakuncar) sampai larut malam (terlalu lama)
5. Hormati orang tuanya ( cara berbicara dan bertingkah laku)
6. Jangan terlalu demooontratif dalam berpacaran.
7. Berpikirlah selalu dengan pikiran yang bersih dan memuliakan Tuhan
C.
Alasan untuk Menghindari Hubungan Seks Pra-Nikah
1.
Alkitab memandang hubungan seks itu baik hanya dalam konteks pernikahan ( Kej
1:27-28). Karena itu perlu sekaliuntuk menjaga kesucian ( Ibr 13:4) selama
berpacaran
2. Ada resiko hamil diluar nikah
3. Mengakibatkan rasa bersalah yang mendalam
4. Menimbulkan ketidakpercayaan, ketakutan dan kecurigaaan, bahkan dapat menimbulkan perasaan benci ( II Sam 13:15)- Kasus Amnon dan Tamar
5. Merusak malam pertama pernikahan
6. Mengakibatkan hal-hal yang negatif secara rohani, yakni:
2. Ada resiko hamil diluar nikah
3. Mengakibatkan rasa bersalah yang mendalam
4. Menimbulkan ketidakpercayaan, ketakutan dan kecurigaaan, bahkan dapat menimbulkan perasaan benci ( II Sam 13:15)- Kasus Amnon dan Tamar
5. Merusak malam pertama pernikahan
6. Mengakibatkan hal-hal yang negatif secara rohani, yakni:
*
Kedamaian dalam jiwa menjadi pudar (1Pet 2:11)
* Hubungan persekutuan dengan Tuhan akan terganggu, sehingga kita seperti kehilangan gairah untuk hal-hal yang rohani (Yes 59.2, Yoh 3.20)
* Kegunaan kita bagi Tuhan akan berkurang (2Tim 2.21)
* Menungundang hukuman Allah
* Hubungan persekutuan dengan Tuhan akan terganggu, sehingga kita seperti kehilangan gairah untuk hal-hal yang rohani (Yes 59.2, Yoh 3.20)
* Kegunaan kita bagi Tuhan akan berkurang (2Tim 2.21)
* Menungundang hukuman Allah
[1]
http://wiyantoa86.wordpress.com, 31-07-2010
[4]
Jeanne Becher, Perempuan,Agama, dan
Seksualitas, BPK Gunung Mulia, 2001.hal 49
[5]
Dien Sumiyatiningsih, Mengajar Dengan
Kreatif dan Menarik, Andi-Yogyakarta, 2006. Hal 129-131
0 komentar:
Posting Komentar